Kondisi Angela sebagai seorang tunarungu menimbulkan kekhawatiran selama kehamilannya terkait kemampuannya menjalin hubungan dengan putrinya. Setelah melahirkan, pasangannya, Héctor, mendukungnya saat ia belajar menjadi seorang ibu di tengah masyarakat yang belum menyediakan akomodasi memadai bagi penyandang disabilitas pendengaran.