Bahagia mewarnai persiapan pernikahan Tenri (23 Tahun) hingga pada malam Mappaccinya tiba, ia jatuh pingsan saat mendengar kabar bahwa Kapal yang ditumpangi Iwan (25 Tahun) calon suaminya, tenggelam dalam perjalanan pulang. Pernikahan pun berubah Yasinan. Tenri depresi hingga nyaris kehilangan nyawa. Ibunya menangis menciumi wajah Tenri: Ibu tidak mau kehilangan kamu. Sejak itu, Tenri memperbaiki diri dan menerima lamaran Erwin (27 Tahun). Tenri merasa bersalah pada Iwan. Mereka mempersiapkan pernikahan, muncullah berita bahwa Iwan ditemukan. Keadaan menjadi rumit, namun Tenri berusaha agar Mappaccinya tetap berlangsung.