Bahasa Indonesia - Fajar Merah (21 Tahun) putra Wiji Thukul - seorang sastrawan dan aktivis HAM yang “dihilangkan” oleh Rezim Presiden Soeharto pada tahun 1998. Setelah 16 Tahun tanpa kepastian atas keberadaan sang ayah, bersama band yang dibentuknya, Ia mencoba memusikalisasi puisi-puisi Ayahnya dan merekamnya dalam sebuah album, Sebuah usaha menolak lupa atas kasus pelanggaran HAM yang pernah dilakukan oleh negara. > > > >English - Fajar Merah (21), son of Wiji Thukul; a poets and human rights activist that was 'made to disappear' by The Soeharto President Regime in 1998. After 16 years of no assurance of his father existence, together with his band, he is trying to create music album out of his father's poems, as a 'refuse to forget' action on the country's Human Rights Violation cases. > >(In Indonesian with English subtitles)